Judul: Negeri Van Oranje
Penulis: Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Annisa Rijadi and Rizki Pandu Permana
Penerbit: PT. Bentang Pustaka
Tebal: 584
Format: Paperback (re-published cover edition)
Terbit: Juni, 2014
Harga: Rp 45,900 (PengenBuku)
Rating: 4½ / 5 stars
Date started: 4 September, 2014 - Date finished: 6 September, 2014
Date started: 4 September, 2014 - Date finished: 6 September, 2014
Sinopsis:
Untuk apa pulang ke Indonesia? Pertanyaan ini melintas datang dan pergi di benak Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri, lima mahasiswa Indonesia yang mengejar gelar S-2 di Belanda. Dalam perjalanan menemukan jawaban dari pertanyaan itu, mereka menjalani susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa. Mulai dari kurang tidur karena begadang demi paper, kurang tenaga karena setiap hari mesti genjot sepeda berkilo-kilo meter bolak-balik ke kampus, sampai kurang duit hingga terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu.
Kesamaan nasib menjalin erat persahabatan mereka. Bersama, mereka berbagi pengalaman dan tip bertahan hidup di Belanda. Takdir menuntut mereka memiliki keteguhan hati untuk melampaui rintangan, menggapai impian, serta melakukan hal yang paling sulit: the courage to love!
Review:Stasiun Amersfoort menjadi saksi terbentuknya persahabatan lima mahasiswa master dari indonesia yang sedang menuntut ilmu di tempat yang berbeda-beda. Banjar dari Rotterdam, Lintang dari Leiden, Daus dari Utrecht, Wicak dari Wegeningen dan Geri dari Den Haag. Pertemuan tak sengaja mereka ini disebabkan tiga hal yang sama diantara mereka: keretek (kecuali Lintang), terjebak badai, sama-sama orang Indonesia. Setelah pertemuan tersebut mereka membentuk geng sendiri bernama AAGABAN (Aliansi Amersfoort GAra-gara BAdai di Netherlands).
Dan, terjadilah sudah. Sebuah pertemuan tak sengaja tanpa disadari akan membelokkan jalan hidup mereka. Berkat badai, keretek, dan takdir.
Pembentukan geng inilah yang nantinya membuat mereka semakin dekat satu sama lain, novel ini menceritakan tentang kisah persahabatan mereka (bagaimana pentingnya peran seorang sahabat), perjuangan menjadi seorang mahasiswa master di negara orang dan hidup mandiri di negara orang.
"Two roads diverged in the woods, and I ... I took the one less traveled by. And that has made all the difference." - Robert Frost
First, I just want to say how I really really like this book! buku ini disuguhkan dengan alur maju yang diisi dengan berbagai macam flashback seperti awal mula para karakter di Indonesia hingga bisa ke Belanda dan backstory (asal-usul) para karakter. Diceritakan dengan point of view orang ketiga, disini segabai pembaca kita merasakan menjadi berbagai macam karakter AAGABAN.
Seorang backpacker legendaris pernah berkata, "Certainly, travel is more than the seeing of sights; it is a change that goes on, deep and permanent, in the ideas of living."
Kata-kata tidak bisa menggambarkan kesukaanku terhadap buku ini, ceritanya, tokoh-tokohnya maupun setting ceritanya ini got me hooked hingga aku tidak bisa berhenti lama untuk tidak membaca buku ini. So, I'll explain why I really like this book!
- First, dari ceritanya. Cerita yang mengusung tema utama persahabatan erat diantara para anggota AAGABAN ini sungguh menarik untuk diikuti and of course there's no such thing as a perfect friendhsip, disini pun juga ada konflik yang terjadi pada AAGABAN (but there's no conflict that can set them apart! That's how strong their friendship is...). Selain itu hal lain yang menarik disimak adalah perjuangan menimba ilmu di negeri orang itu hal yang tidak mudah, hidup mandiri juga bukanlah hal yang mudah. Nah, disini juga disediakan berbagai tips-tips / trik jitu tentang hal-hal yang bersangkutan dengan pendidikan dan juga kehidupan di Belanda.
- Second, dari tokoh-tokohnya. Semua tokoh di cerita ini memiliki sifat masing-masing yang membuat balance geng mereka contohnya: Lintang yang penyayang, Geri yang bijak, Daus yang memegang gelar the religious one, dll (can't think of another reason, I just know that you'll love these charaters).
- Third, dari setting ceritanya. kalo ini udah jelas banget because who doesn't love Europe? buku ini membawa kita ke Belanda dimana saat membaca buku ini kita pasti terbawa ke negara yang penuh sejarah itu, dibawa ke kota-kota di dalamnya, bangunan-bangunan disana, festival-festival disana lengkap dengan atmosfernya. My favorites are the Maastricht Festival and Keukenhof. And of course tak lupa kota-kota dan negara-negara lainnya pada saat mereka melakukan Eurotrip! It's a lot of fun.
Keukenhof [source] |
© books-over-all ©
No comments
Post a Comment