Judul: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Adhitya Mulya
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 278
Format: Paperback
Terbit: Juni, 2014
Harga: Rp 40.800 (PengenBuku)
Rating: 5 / 5 stars
Date started: 27 Oktober, 2014 - Date finished: 27 Oktober, 2014
Sinopsis:
Sinopsis:
“Hai, Satya! Hai, Cakra!” Sang Bapak melambaikan tangan.
“Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan.
Ketika punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu bingung ke mana harus mencari jawaban.
I don’t let death take these, away from us.
I don’t give death, a chance.
Bapak ada di sini. Di samping kalian.
Bapak sayang kalian.”
Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan…, tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.
Review:
Cerita berawal dari Pak Gunawan, seorang ayah dari dua anak (Satya dan Cakra) dan suami dari satu istri (Ibu Itje). Pak Gunawan mengidap kanker dan divonis hanya memiliki waktu setahun lagi untuk hidup. Karena ajal yang tak terpungkiri, beliau membuat berbagai macam video pesan-pesan untuk anak-anaknya yang nanti akan dilihat mereka setelah beliau telah tiada. Video-video tersebut bertujuan sebagai guidance dan advice bagi anak-anaknya.
Cerita berawal dari Pak Gunawan, seorang ayah dari dua anak (Satya dan Cakra) dan suami dari satu istri (Ibu Itje). Pak Gunawan mengidap kanker dan divonis hanya memiliki waktu setahun lagi untuk hidup. Karena ajal yang tak terpungkiri, beliau membuat berbagai macam video pesan-pesan untuk anak-anaknya yang nanti akan dilihat mereka setelah beliau telah tiada. Video-video tersebut bertujuan sebagai guidance dan advice bagi anak-anaknya.
"Menjadi panutan bukan tugas anak sulung-kepada adik-adiknya. Menjadi panutan adalah tugas orang tua-untuk semua anak."Hari itu pun tiba, dimana Pak Gunawan harus meninggalkan keluarganya dan Ibu Itje mulai melaksanakan amanah dari suaminya setiap sabtu beliau akan memainkan video dari bapak kepada anak-anaknya. Hence the title Sabtu Bersama Bapak. Menonton video-video tersebut menenangkan hati Satya dan Cakra, merekapun belajar banyak dari ayahnya itu.
"Ka, istri yang baik ga akan keberatan diajak melarat.""Iya, sih. Tapi Mah. Suami yang baik tidak akan tega mengajak istrinya untuk melarat. Mamah tahu itu. Bapak juga gitu dulu."
Bertahun-tahun berlalu Satya dan Cakra sudah menjadi dewasa dan Ibu Itje semakin menua. Satya tumbuh menjadi lelaki yang tampan, mapan, dan a ladies man (tapi sudah menikah). Tetapi Cakra justru berbeda dengan kakaknya walapun sama-sama sudah mapan dia tidak setampan kakaknya dan tidak mudah berbicara dengan kaum hawa (alhasil dia adalah seorang jomblo sejati). Ibu Itje sekarang menjadi pengusaha rumah makan dengan 8 cabang di seluruh Bandung, beliau berhasil berdiri dengan kakinya sendiri berkat bantuan suaminya dan kerja-kerasnya.
"Harga dari diri kamu datang dari dalam hati kamu dan berdampak ke orang luar. Bukand dari barang/orang luar, berdampak ke dalam hati."
Buku ini menceritakan kehidupan Satya, Cakra dan Ibu Itje setelah ditinggalkan suaminya. Sebuah cerita tentang keluarga yang penuh dengan family values, bagian humorisnya, bagian mengharukan semua ada di buku ini. It's a must read!!
Words cannot describe how I love this book, aku menyelesaikan buku ini dalam hitungan jam saja karena aku tidak bisa meletakkan buku ini tampa mengetahui ending-nya. Karakter-karakter buku ini sangat-sangat mudah untuk disukai. Favoritku adalah Cakra dan rekan-rekan kerjanya, mereka adalah orang-orang yang menyumbangkan bumbu-bumbu humoris dalam buku ini bagiku. Membaca bagian-bagian tentang mereka selalu membuatku tersenyum dan tertawa.
Bagaimana perjalanan hidup tiga karakter utama buku ini setelah ditinggalkan Pak Gunawan juga diceritakan dengan sangat detail sehingga aku bahagia dengan ending dari buku ini. It was perfection. Bagian favoritku adalah perjalanan Cakra mencari jodoh, sungguh sebuah bagian yang sangat menarik untuk diikuti. It was very sweet, it was almost too perfect you know like things you see only in movies but I really like it!
Aku sadar bagian favoritku semuanya adalah bagian Cakra. Tapi jangan salah aku juga sangat menyukai bagian Satya dan Ibu Itje. Cerita pernikahan Satya dengan istrinya dan anak-anaknya, also who wouldn't want children like Ryan, Miku, and Dani? Even though they seem like a handful they are such fun kids to hang around with. Dan juga cerita Ibu Itje yang sangat menyentuh (something happens here and I don't want to give spoilers, just read the book).
Overall buku ini menjadi buku paling bagus yang aku baca di bulan ini (so far!) dan juga aku mungkin akan membaca karya Adhitya Mulya yang lainnya. Karena buku ini adalah buku Adhitya Mulya pertamaku and it's a very good start! aku berharap buku-buku lainnya juga sangat-sangat bagus I wouldn't expect any less and I think he might be my new favorite author!
© books-over-all ©
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteUdah sejak lama mengidamkan buku ini tapi belum kesampean baca. Ditambah ulasan ini, sepertinya aku harus segera membacanya. Btw, salam kenal ya. follow blog-ku juga bila berkenan: http://bibliough.blogspot.com
ReplyDeleteThank you! Buku ini very recommended sangat bagus dan bermakna!
DeleteSudah di follow, thank you for following ya:D
aku juga suka banget sama buku ini :)
ReplyDeleteWaa emang bagus ya kak, ceritanya mengharukan ada lucu-lucunya juga:D
Delete