SOCIAL MEDIA

Sunday, December 28, 2014

Book Review: Kontrasepsi by Eni Martini

Judul: Kontrasepsi
Penulis: Eni Martini
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 250
Format: Paperback
Terbit: Desember, 2009
Harga: Out of stock/price not found
Rating: 2 / 5 stars

Date started: 20 Desember, 2014 - Date finished: 27 Desember, 2014

Sinopsis:
Cemburu adalah dosa yang paling rentan dialami perempuan. Uniknya perasaan ini justru tumbuh saat berinteraksi dengan sesama kaumnya.
Liat saja Moza. Meskipun tampak bahagia - bahagia saja dengan kehidupan pernikahannya, diam - diam Moza menyimpan iri hati yang besar terhadap Neyne, sahabatnya yang masih melajang.
Neyne selalu berkoar - koar tentang enaknya hidup single. Tapi kenapa dia tak bisa menyembunyikan perasaan cemburunya ketika Keira dilamar sang pacar?
Keira lain lagi ceritanya. Dia salut melihat Moza yang begitu kekeuh menjalani tanggung jawab sebagai ibu. Dia sendiri juga pengen punya anak... suatu hari nanti - entah kapan.
Dan ketika belakangan ketiganya dihadapkan kepada situasi yang melibatkan alat kontrasepsi, tiba - tiba rasa cemburu itu terasa tak perlu...
*this review might be intended for audiences above 18
Review:
Kontrasepsi menceritakan kisah tiga orang sahabat yaitu Moza, Keira, dan Neyne. Moza, seorang ibu dua anak yang juga merangkap sebagai seorang penulis. Keira, wanita yang baru menikah dan bekerja sebagai pemilik toko roti & kue. Neyne, satu-satunya yang single diantara ketiga wanita ini dia juga seorang fotografer. Buku ini menceritakan tentang kehidupan mereka sehari-hari dan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi.
"Jangan malu dengan sebuah kesalahan yang pernah kita lakukan jika karena kesalahan itu kita bisa menjadi lebih bijaksana...," bisik Moza.
Bagi Moza, dia terlihat sebagai ibu serbabisa di mata para sahabatnya. Kehebatannya untuk juggling antara merawat keluarganya dan masih bisa menulis di waktu luang adalah hal yang menonjol di mata para sahabatnya itu. Bagi Keira, di mata para sahabatnya dia termasuk yang memiliki segalanya. Seorang career woman yang membesarkan sendiri usaha toko kue & rotinya, dia cantik, dan akan segera menikah dengan lelaki yang tak kalah sukses dan tampan tentunya. Bagi Neyne, di mata sahabatnya dia yang paling bebas. Selain dia adalah seorang fotografer yang bisa dibilang sukses, gonta-ganti pacar merupakan hal biasa baginya karena kecantikan dan kepintarannya. Selain itu dia juga satu-satunya dari ketiga orang ini yang masih virgin.

Tetapi, dibalik semua itu mereka bertiga menyembunyikan rasa iri terhadap satu sama lain akan kelebihannya masing-masing. Moza yang iri terhadap kedua temannya ini karena mereka lebih kaya daripadanya dan masih belum direpotkan oleh perihal memiliki anak. Keira yang iri terhadap Moza karena bisa menjalankan kehidupan pernikahan yang aman dan tentram dengan pasangannya. Neyne yang iri kepada Moza dan Keira yang sudah dan akan menikah dan membentuk keluarga mereka masing-masing sedangkan dia sendiri masih single.
"Lo pikir dunia ini diisi 99% gadis belum menikah yang masih virgin, hidup ini tidak menjadi gelap hanya karena kita belum menikah dan kehilangan selaput dara. Honey..."
Mungkin kalian akan langsung mengerti dari judul buku ini saja apa sebenarnya inti dari buku ini. Jika kalian menjawab tentang kontrasepsi atau seks jawaban kalian sangat tepat. Ini merupakan buku Eni Martini pertama yang aku baca dan aku harus mengatakan bahwa buku ini biasa saja.

Bahasa di buku ini vulgar dan blak-blakan yang membuatku menyadari bahwa ini merupakan buku dewasa (namun aku baru menyadarinya setelah membaca lumayan jauh dan akan sayang apabila aku menghentikannya). Menurutku buku ini lebih mengarah ke edukasi untuk pasangan, baik yang belum menikah, akan menikah, atau sudah menikah terutama dalam hal seks dan tipe-tipe kontrasepsi.
"Di Indonesia masih jarang laki-laki yang mau divasektomi walau kata dokter gak akan memiliki efek pada tampilan atau ejakulasi."
Tema tentang kontrasepsi ini yang menarik bagiku karena disini pembaca dibawa untuk mengetahui dilemma yang dirasakan kaum hawa dalam memilih kontrasepsi yang pas bagi dirinya dan bagaimana para kaum adam sepertinya agak acuh-tak-acuh dalam hal seperti ini. Mengenai kebenarannya hal tersebut aku kurang tau karena belum menikah jadi belum merasakan HAHA. Tapi setelah membaca novel ini mungkin bisa jadi bekalku kedepan untuk lebih mengerti (calon) istri kelak? *berfikir terlalu jauh*

Meskipun tema ini menarik untukku, karena kontrasepsi merupakan tema utama buku ini aku merasa membosankan karena konflik di novel ini terlihat hanya berkutat pada memilih kontrasepsi yang pas bagi mereka sehingga bagian-bagian kehidupan para karakter yang aku ingin tahu lebih jauh malah tidak aku dapatkan. Seperti, profesi Moza sebagai penulis dan Keira sebagai pemilik toko kurang digali lebih dalam lagi bagaimana kerja mereka.
"Buat gue seorang anak itu anugerah, setiap kelahiran adalah keajaiban, banyak perempuan hidup dalam kepahitan hanya karena dirahimnya tidak bisa terlahir seorang bayi. Nah, jika menikah kelak buat apa lagi gue mikirin kontrasepsi."
Buku ini ditulis dalam sudut pandang orang ketiga tetapi kita disini bisa merasakan sudut pandang dari semua karakter utama novel ini. Disinilah nilai plus-nya karena aku jadi lebih bisa merasakan masing-masing karakter utama novel ini. Minus-nya menurutku adalah pembagian cerita para karakter utama yang tidak seimbang. Bagian Moza dan Keira jauh lebih banyak dibandingkan bagian Neyne padahal mereka bertiga adalah karakter utamanya tetapi fokusnya disini lebih aku rasakan pada Moza dan Keira.

Bagi para pecinta novel dewasa mungkin akan menyukai novel ini lebih dariku. Oh ya bagi yang penasaran mengapa apakah aku sudah cukup umur untuk membaca buku seperti ini jawabannya iya, aku sudah 20 tahun (mungkin ngga keliatan dari mukanya ya? emang awet muda kok *ditabok*)

© books-over-all ©

2 comments:

  1. Terima kasih sudah membaca novel saya, jangan lupa baca penutupnya..Learning to love
    Salam

    ReplyDelete
  2. Terima kasih sudah membaca novel saya, jangan lupa baca penutupnya..Learning to love
    Salam

    ReplyDelete