SOCIAL MEDIA

Monday, December 1, 2014

Book Review: Heist Society - Pencuri Kelas Atas (Heist Society, #1) by Ally Carter

Penulis: Ally Carter
Penerjemah: Alexandra Karina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 336
Format: Paperback
Terbit: Desember, 2011
Harga: Rp 38,250 (BukuKita)
Rating: 3 / 5 stars

Date started: 8 November, 2014 - Date finished: 28 November, 2014

Sinopsis:
Waktu Katarina Bishop berumur tiga tahun, orangtuanya mengajaknya ke Louvre di Paris untuk mencuri koleksi lukisan museum itu. Pada ulang tahunnya yang ketujuh, Kat diajak berjalan-jalan ke Austria untuk mencuri permata di mahkota kerajaan. Dan pada umur lima belas tahun, Kat membuat rencana khusus--masuk ke sekolah asrama terbaik, bertekad meninggalkan bisnis keluarga untuk selamanya.
Tetapi, hanya tiga bulan kemudian, teman sekaligus mantan rekan Kat, Hale, muncul dan membawanya kembali ke dunia yang coba ia tinggalkan. Tapi cowok itu punya alasan bagus: ayah Kat butuh bantuannya. Kini ayah Kat terjebak di Paris, diawasi Interpol dan penjahat besar karena dituduh melakukan dua pencurian berbeda pada saat bersamaan.
Kat hanya punya satu pilihan: membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah. Padahal ia hanya punya waktu dua minggu untuk melacak keberadaan benda-benda seni itu, mengelilingi Eropa untuk mencari petunjuk, dan akhirnya... melakukan pencurian terbesar dalam sejarah keluarganya.
Review:
Katarina Bishop datang dari keluarga pencuri. Ayahnya pencuri, almarhumah ibunya juga pencuri, semua saudara-saudara dan pamannya juga pencuri jadi sudah sepantasnya Kat (panggilan Katarina) menjadi seorang pencuri juga. Setelah sekian lama mengikuti bisnis keluarganya, saat ia menginjak usia remaja Kat memutuskan bahwa dia ingin berhenti mencuri dan hidup dengan normal. Hal ini dia mulai dengan cara memasukkan dirinya kedalam sekolah asrama terbaik yaitu Colgan School.
Ada cerita yang nggak diceritakan para pencuri-rahasia pekerjaan, kebanyakan. Atau cerita yang bisa membahayakan mereka. Atau kesalahan yang terlalu memalukan untuk diceritakan.
Malangnya, Kat hanya bisa bersekolah disana selama 3 bulan lalu dikeluarkan karena ia dituduh telah merusak mobil kepala sekolahnya. Kat merasa tidak adil karena dia tidak melakukan hal itu, ada orang lain yang memang ingin Kat keluar dari sekolah tersebut. Pada saat keluar dari sekolah Kat dijemput oleh teman lamanya Hale yang ternyata adalah dalang dari perbuatan yang membuat Kat dikeluarkan dari sekolah. Hale mengaku memiliki alasan yang valid atas tindakannya, yaitu ia ingin mengembalikan Kat ke dunia yang telah ditinggalkannya karena Ayah Kat dituduh mencuri lukisan-lukisan milik orang yang sangat berbahaya, yaitu Arturo Taccone.

Kat sendiri percaya bahwa Ayahnya tidak mungkin sebodoh itu dan ia percaya bahwa ayahnya tidak melakukan pencurian tersebut. Ayahnya pun memiliki alibi untuk membuktikan ketidakbersalahannya karena pada saat itu ayahnya sedang melakukan pencurian di tempat lain. Tetapi Taccone tetap tidak percaya dan bersikeras ingin lukisan-lukisannya kembali karena apabila tidak kembali akan ada harga yang harus dibayar.

Selain dikejar oleh Taccone, ayah Kat juga adalah buronan Interpol satu langkah yang salah saja ia bisa ditangkap dan dipenjarakan. Demi menyelamatkan nyawa ayahnya dan membersihkan namanya, Kat akan melakukan pencurian terbesarnya untuk mencari lukisan-lukisan Taccone. Dibantu dengan keluarganya yaitu Gabrielle, Simon, Angus, dan Hamish mereka akan melakukan pencurian di tempat yang tak ada pencuri manapun berani mencuri.
Hal aneh cenderung terjadi pada masa transisi menuju musim dingin. Tanya saja pada semua pencuri yang cukup lihai dan dia akan memberitahumu bahwa waktu penipuan terbaik adalah saat cuaca seharusnya sudah berubah-tapi ternyata belum.
Untuk buku pertama oleh Ally Carter aku merasa bahwa buku ini tergolong biasa saja bagiku. Memang cerita tentang kehidupan seorang pencuri handal terdengar seperti cerita yang sangat menarik untuk dibaca karena sejauh pengetahuanku belum banyak buku yang mengambil perspektif dari seorang pencuri/pelaku kejahatan. Tapi entah mengapa, cerita Heist Society ini bagiku sangat sangat biasa sehingga aku butuh waktu yang lama menyelesaikan buku ini (selain banyaknya tugas kuliah juga :P).

Kisah ini diceritakan melalui sudut pandang orang ketiga, disini kita lebih menjadi Kat. Karakter Kat sendiri menurutku adalah karakter yang juga biasa saja, si penulis disini kurang menjelaskan keterampilan Kat itu apa (yang aku dapat adalah dia seorang planmaker yang sangat bagus). Sebaliknya bagi saudara-saudara dan teman Kat disini aku mengetahui keterampilan mereka seperti Simon si pakar komputer, Angus & Hamish yang gemar meledakkan sesuatu, Gabrielle karena kecantikannya lebih ke bagian pengalihan perhatian, dan Hale adalah bank bagi misi-misi mereka.

Hal yang tidak kusukai dari cerita ini adalah kurangnya detail saat menggambarkan lokasi tempat cerita ini sedang berlangsung. Karena cerita ini berlangsung di berbagai macam negara mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Paris, dll. mudah sekali untuk para pembaca (atau mungkin aku saja) untuk terkadang lupa si tokoh ini sedang dimana.
Bahaya pekerjaan mereka adalah fakta bahwa semua orang yang menghabiskan hidup dengan mempelajari cara berbohong akhirnya jadi payah saat mengucapkan kebenaran.
Aku harus mengatakan bahwa buku ini pada awal hingga bagian tengah sangat slow-paced karena adanya bagian perencanaan pencurian, mengungkap rahasia-rahasia keluarga Kat, dan konflik-konflik antara Kat dengan temannya. Kita baru mendapatkan aksi mencurinya di bagian akhir.

Secara keseluruhan menurutku sebenarnya cerita ini sangat menarik konsepnya tetapi eksekusi dalam hal penceritaannya termasuk kurang. Tapi aku berharap buku keduanya lebih baik dari buku ini karena setelah aku intip-intip di Goodreads ratingnya lumayan tinggi, semoga saja memang bagus.

© books-over-all ©

No comments

Post a Comment