SOCIAL MEDIA

Tuesday, March 31, 2015

Book Review: The Invention of Hugo Cabret by Brian Selznick

Judul: The Invention of Hugo Cabret
Penulis: Brian Selznick
Penerjemah: Marcalais Fransisca
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 543
Format: Paperback
Terbit: Januari, 2012
Harga: Rp 55,200 (BukaBuku)
Rating: 4½ / 5 stars

Date started: 12 Maret 2015 - Date finished: 13 Maret 2015

Sinopsis:

Kehadirannya bagaikan hantu. Hugo menyelinap dari satu bilik ke bilik lain, menyusuri lorong tak terlihat, dan mengendap-endap di bawah temaram lampu stasiun kota. Tak seorang pun tahu, Hugo menyembunyikan sebuah rahasia besar warisan almarhum ayahnya, satu-satunya pengikat dirinya dengan masa lalu sekaligus masa depan. Namun, semua berubah ketika dia berjumpa seorang pria tua berwajah muram yang selalu berusaha menguak rahasia besar Hugo. Apa hubungan antara pria tua itu dengan rahasia Hugo?
The Invention of Hugo Cabret, sebuah sajian unik yang bukan hanya memukau pembaca lewat jalinan kisah mengagumkan, tetapi juga menghibur lewat goresan ilustrasi yang matang dan kaya makna. Bertutur tentang rahasia yang hilang dan kekuatan mimpi, karya spektakular ini layak untuk disimak.

Buku ini diikutsertakan dalam event Baca Bareng BBI untuk bulan Maret 2015 yang bertema "Adaptasi buku ke film atau film ke buku." Aku memilih buku ini yang telah diadaptasi ke film di tahun 2011 dengan judul Hugo.

Review:
The Invention of Hugo Cabret menceritakan tenting kehidupan searing anak sebatang kara yang bekerja sebagai asisten pamannya. Paman Hugo bekerja sebagai pengelola jam stasiun kereta api, namun pada suatu hari paman Hugo tiba-tiba menghilang meninggalkan Hugo untuk hidup sendiri. Karena ditinggal pamannya ini, Hugo menggantikan pekerjaan pamannya sebagai pengelola jam dan melakukannya sendiri karena apabila orang-orang tahu bahwa paman Hugo sudah pergi, Hugo akan dikirimkan ke panti asuhan.

Di apartemen pamannya, Hugo sedang memperbaiki sebuah automaton peninggalan ayahnya. Automaton adalah mainan patung putar yang dapat bergerak-gerak. Bentuknya menyerupai miniatur manusia yang sedang menulis. Hugo percaya apabila automaton tersebut diperbaiki, maka ia akan menulis sesuatu di atas kertas. Hugo dan ayahnya penasaran atas apa yang akan ditulis oleh mesin itu. Sang ayah memutuskan untuk memperbaiki mesin yang tadinya terabaikan tersebut. Sayangnya, sebelum berhasil memperbaiki automaton, ayah Hugo meninggal Bagi Hugo, benda itu menjadi pengingat kepada ayahnya. Ia ingin sekali mengetahui pesan yang apa akan ditulis oleh automaton karena Hugo percaya itu adalah pesan dari ayahnya yang telah tiada.

Sehari-harinya Hugo hidup dengan mencuri. Dia mencuri tak hanya makanan, dia juga mencuri mainan untuk diambil bagian-bagiannya. Saat sedang mencuri di toko mainan, Hugo ketahuan. Pak tua penjaga toko mainan merebut buku catatan milik Hugo yang terjatuh dari sakunya. Ini merupakan sebuah masalah, sebab tanpa buku catatan tersebut, Hugo tak bisa memperbaiki automaton miliknya. Lebih buruk lagi, buku catatan itu kemudian dibakar oleh si kakek. Namun tak lama setelah mengetahui berita buruk itu, Isabelle, anak baptis dari pak tua penjaga toko mainan mengatakan bahwa buku catatan milik Hugo sebenarnya tidak dibakar. Dari Isabelle dan Hugo berusaha mendapatkan kembali buku catatan itu, dalam usahanya ini mereka akan menemukan rahasia besar yang tidak pernah mereka duga dan juga akan membentuk persahabatan yang erat.
"Tidak ada bagian yang berlebih dalam sebuah mesin. Jumlah dan jenis setiap bagiannya tepat seperti yang mereka butuhkan. Jadi kupikir, jika seluruh dunia ini adalah sebuah mesin yang besar, aku pasti berada di sini untuk tujuan tertentu. Dan itu berarti, kamu berada di sini juga untuk tujuan tertentu."
Sangat suka sekali dengan buku ini! Buku yang terhitung cukup tebal ini (543 halaman) mungkin bisa membuat kebanyakan orang terintimidasi untuk membacanya, jangan! Kalian harus membaca buku ini! Meskipun halamannya tebal, buku ini dipenuhi dengan ilustrasi yang indah sekali. Jadi dijamin buku ini akan cepat selesai.

Buku ini terdiri dari 2 bagian dan 24 bab ini membuatku menikmati bentuk lain dalam penyajian sebuah cerita. Bagian pertama menceritakan tentang usaha Hugo dalam memperbaiki automaton. Bagian kedua menceritakan petualangan Hugo dan Isabelle untuk menguak masa lalu ayah baptis Isabelle dan apa kaitan ayah baptis Isabelle dengan automaton peninggalan ayah Hugo.

Hugo, movie poster
Sebenarnya aku sudah menonton adaptasi film dari buku ini beberapa tahun yang lalu dan aku harus mengatakan bahwa aku kurang menyukai filmnya. Pada saat itu aku menganggap filmnya terlalu "flat" biasa-biasa saja secara keseluruhan. Selain itu aku kurang suka dengan pemeran karakter utama di film ini, yang diperankan oleh Asa Butterfield entah mengapa setelah aku membaca bukunya aku mulai sadar bahwa dia kurang cocok menjadi sosok Hugo.

Meskipun aku kurang menyukai filmnya, aku sangat menyukai bukunya. I prefer the book way more than the movie. Menurutku dengan membaca buku ini sama saja kita sedang menonton film sih (film di imajinasi kita hehe) dengan ilustrasi yang bisa kubilang sangat mengalir dan mendukung penggambaran cerita di buku ini.

Jika kalian menanyakan kenapa aku baru membaca buku ini sekarang padahal sudah menonton filmnya dari bertahun-tahun lalu. Alasannya adalah karena aku memang baru tahu bahwa film Hugo ini teradaptasi dari sebuah buku. Karena penasaran membaca bukunya, aku memesannya secara online dengan harga yang lumayan murah (buku koleksi pribadi seseorang yang dijual). Tentu saja aku sangat puas dengan buku ini! Betul-betul money well spent.
"Kamu tahu, tidak pernah ada bagian yang berlebih dalam sebuah mesin. Jumlah dan jenis setiap bagiannya tepat seperti yang mereka butuhkan. Jadi kupikir, jika seluruh dunia ini adalah sebuah mesin yang besar, aku pasti berada di sini untuk tujuan tertentu. Dan itu berarti, kamu berada di sini juga untuk tujuan tertentu."
Pokoknya semua orang yang belum membaca buku ini harus segera membacanya deh! Nggak bakalan nyesel. Buku ini menarik, mudah dipahami, ilustrasinya top markotop, dan juga bisa menambah wawasan soal dunia perfilman Perancis di tahun 1930-an.

© books-over-all ©

2 comments:

  1. aku juga sukaaa buku ini :) tapi belum pernah nonton filmnya sih, jadi nggak bisa membandingkan.. yang pasti, suka setting toko buku, stasiun, dan kota paris di bukunya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak Astrid bukunya bagus yaaa bacanya cepet nih banyak gambarnya soalnya haha. Aku sih lebih suka bukunya daripada filmnya, cuman karena ga suka pemeran Hugo-nya ajasih XD

      Delete