SOCIAL MEDIA

Saturday, January 16, 2016

Book Review: Forever and Always by Jenny Thalia Faurine

Penulis: Jenny Thalia Faurine
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal: 145
Format: e-ARC
Terbit: February, 2016
Harga: Rp37.440 (BukaBuku)
Rating: 4½ / 5 stars

Date started: 4 Januari, 2016 - Date finished: 4 Januari, 2016

Sinopsis:
Aku selalu menatap kamu dari dulu
lebih dari yang seharusnya
sehingga aku terluka sendirian.
Jika aku sudah bisa hidup tanpa menatapmu,
haruskah aku kembali menatapmu?
Aku bukan seseorang
yang suka menyakiti diriku sendiri, Ren.


Dan ternyata mencintai seseorang lebih menyakitkan dibanding yang selama ini mereka duga. Seva dan Ren, dua orang teman lama yang tak pernah bertemu sejak lima tahun lalu, sore itu akhirnya mereka dipertemukan kembali.

Ada cerita di antara mereka yang belum usai. Perpisahan tak selalu jadi garis akhir sebuah hubungan.
Review:
Gimana sih rasanya memendam perasaan untuk orang lain dan selalu takut untuk mengungkapkannya? Inilah kisah yang dialami Seva Rosella dan Renaldhi Avasa.

Di bangku kelas 3 SMA adalah pertama kali Seva mengenal Ren. Awalnya mereka benar-benar orang asing bagi satu sama lain. Yang pertama kali mengajak kenalan adalah Ren, alasannya karena dia tertarik dengan Seva—cewek yang menurutnya minim ekspresi. Mereka mulai mengenal satu sama lain melalui sesi belajar bersama, dimana Ren mengajarkan mata pelajaran eksak ke Seva dan Seva mengajarkan Bahasa Inggris ke Ren. Dari belajar bersama kemudian mereka jadi menghabiskan waktu bersama, bahkan Ren sudah menjadi teman sebangku Seva sekarang. Ren juga sudah mengenal dekat kedua orang tua Seva sampai-sampai ayah Seva membuat Ren untuk berjanji akan selalu menjaga Seva.

Semua murid di sekolah mengira Seva dan Ren sudah jadian karena kedekatan mereka. Tetapi mereka selalu mengelaknya dan mengatakan bahwa mereka hanya sebatas sahabat baik saja. Ren sendiri tidak memiliki perasaan sama sekali terhadap Seva karena sejak awal dia sudah menyatakan bahwa hatinya hanya untuk Anggifa RianiAnggi. Ren menganggap Seva murni hanya sebagai sahabat saja tidak lebih sementara Seva sendiri sebenarnya memendam perasaan yang lebih dari sekedar sahabat untuk Ren tapi Seva mengerti bahwa Ren tidak mungkin membalas perasaannya jadi dia memilih untuk memendam perasaannya itu dalam-dalam.

Bertahun-tahun kemudian Seva dan Ren sudah tidak bersahabat lagi, malah mereka membenci satu sama lain karena suatu kejadian. Takdir mempertemukan mereka saat mereka dewasa, bisakah hubungan mereka diperbaiki? Ataukah persahabatan Ren dan Seva memang sudah saatnya untuk berakhir? 
Motret pakai kamera polaroid itu sama saja kayak hidup kita. Film-nya terbatas, cuma sepuluh lembar. Nggak bisa dihapus, setting-nya juga terbatas. Dari situ kita belajar, gimana caranya mendapat objek yang memang patut untuk dipotret dengan kapasitas film yang terbatas dan dengan setting manual. Nggak secanggih ponsel yang ada editor-nya. Dari kamera polaroid, kita diajarkan untuk belajar dari kesalahan yang pernah kita buat dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Kesempatan yang mungkin nggak setiap saat ada dan nggak banyak.
Sejauh ini udah ada dua buku karya Jenny yang aku selesaikan dalam kurun waktu berjam-jam saja. Yang pertama, Wedding Rush (yang sebenarnya karena ada keperluan review marathon dan waktu itu aku lupa mulai baca dari jauh-jauh hari jadi ngebut semalam) dan yang kedua novel barunya ini yang berjudul Forever and Always (yang emang dari mulai baca langsung tak ingin berhenti). Menurutku pribadi, novel Jenny yang akan terbit ini adalah yang terbaik dari beberapa novelnya yang pernah aku baca selama ini.

Mari kita bahas kenapa ini karya terbaik Jenny sejauh yang pernah aku baca. Pertama, sama sekali nggak bosenin. Forever and Always ini nggak ada bagian ngeboseninnya sama sekali. Buat sekedar informasi aja kalo di cerita ini itu terbagi dua yang pertama ini bagian Seva sama Ren ketemu lagi pas udah dewasa dan ada bagian flashback waktu Ren sama Seva masih SMA sampai kuliah sampai akhirnya terbongkar apa yang bikin persahabatan mereka retak dan membuat mereka saling benci satu sama lain. Untukku asyik sekali mengikuti pergerakan ceritanya.
"Selamanya, kita yang mencintai orang yang nggak mencintai kita hanya akan seperti karang yang dihempas ombak. Lama-lama akan hancur."
Kedua pembuatan karakter yang pas. Untuk bagian ini aku cuman mau bilang pasti kita sebagai pembaca bakalan benci sama yang namanya Ren untuk apa yang dia lakukan ke si Seva. Selain itu pembaca juga pasti ngerasain banget chemistry antara Ren dan Seva, hubungan mereka dari awal bertemu hingga menjadi sahabat dan sampai tumbuh perasaan nggak terasa instant tapi tumbuh dengan alami. Pengen punya temen yang selalu support kayak Neo yang kocak, Kegan yang selalu pengertian. Oh ya ada lagi bagian dari cerita ini yang menurutku "fresh" yaitu kalo biasanya kita tau yang namanya friendzone biasanya kita mikir cowoknya yang cuma dianggap temen sama ceweknya. Nah, kalo di buku yang kena friendzone malah si ceweknya karena cowoknya cuman nganggep dia sebatas sahabat aja, which is unheard of for me!
"Ada orang yang bilang, kalau kamu mau jatuh cinta harus siap juga untuk patah hati. Aku pernah patah hatiketika kamu menolakku dulu. Tapi untuk sembuh kadang kita harus berada di sisi orang yang menyakiti kita, bukan?"
Ketiga dan ini yang paling nendang itu ending-nya. Aku sendiri jarang banget kaget sama ending untuk buku-buku romance lokal. Nah, ending ini berhasil sekali membuatku kaget sampai-sampai waktu baca bagian-bagian akhir menuju ending-nya aku bereaksi dengan "WHAAATTTTT?!" Tentu, kalau kalian mengenalku kalian pasti tahu aku suka sekali unexpected ending dan buku ini berhasil memberikannya untukku. Yah, meskipun ending-nya juga gantung banget, saking gantung endingnya waktu aku selesai baca aku langsung WhatsApp Jenny minta cerita selanjutnya!

Untuk kekurangan ya sama seperti buku-buku bacaan yang lain pasti ada beberapa typo disana-sini  (tenang, nggak banyak kok) dan ada juga kekurangan spasi. Aku sendiri sih bukan tipe orang yang waktu baca liat typo langsung terganggu jadi untukku sendiri nggak masalah sih apalagi format yang aku baca masih format naskah bukan buku fisiknya yang finished copy. Semoga saja di buku fisiknya nanti sudah dibetulkan semua typo-nya dan ditambahkan spasi di beberapa kalimat karena ada beberapa kata yang harusnya diberi spasi.

Buat kalian yang emang fans berat karya Jenny si penulis kondang ini karya terbarunya nggak akan bikin kecewa deh! Tunggu aja sampai udah rilis secara resmi Februari 2016 nanti ya!

Catalan: Aku diberikan soft copy naskah Forever and Always ini langsung dari penulis, jadi informasi mengenai buku ini aku sesuaikan dengan naskah yang aku terima. Thank you, Jenny for letting me be one of the early readers of your upcoming book :))

© books-over-all ©

No comments

Post a Comment