SOCIAL MEDIA

Giveaway Winner Announcement: Malam-malam Terang by Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi

Saturday, April 23, 2016

No comments

Halo semuanya! Sebelumnya aku ingin minta maaf dulu karena pengumuman pemenang untuk giveaway Malam-malam Terang karya Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi ini terlambat satu hari. Semoga kalian tetap setia menunggu untuk mengetahui siapakah pemenangnya. Oke tanpa basa-basa lebih lanjut langsung saja kita lihat siapa pemenangnya!
Read More

Book Review: I, Justine: An Analog Memoir by Justine Ezarik

Sunday, April 17, 2016

No comments
Author: Justine Ezarik
Publisher: Atria/Keywords Press
Pages: 240
Format: E-book
Published: June, 2015
Price: $11.99 -> Rp159.227 (Amazon)
Rating: 4 / 5 stars

Date started: March 22, 2016 - Date finished: March 25, 2016

Synopsis:
A one-woman media phenomenon and a leading YouTube influencer takes readers behind the camera, and deep inside her world.

Justine Ezarik has been tech-obsessed since unboxing her family’s first Apple computer. By sixth grade she had built her first website. A decade later, she became one of the Internet’s first—and most popular—“lifecasters,” inviting people around the world to watch her every move, twenty-four hours a day, seven days a week. But it was a one-minute video about an itemized AT&T bill that gave Justine her first taste of viralsuccess: Within ten days of release, her “300-page iPhone bill” had garnered more than 3 million views and international media attention. These days, iJustine is a one-woman new media phenomenon: The popular techie, gamer, vlogger, and digital influencer has an army of nearly 3.5 million subscribers across multiple YouTube channels, with total views approaching half a billion.

Now, Justine is giving friends and fans a look behind the scenes, sharing never-before-told stories about the hilarious (and sometimes heartbreaking) reality of sharing your life online. With her trademark wit and delightfully weird sense of humor, Justine delivers an inspirational message in support of creativity, entrepreneurship, and the power of staying true to yourself, while reminding readers that the Internet is a very small world—you just never know who you’re going to meet.
Read More

Book Review: I Hate Myselfie: A Collection of Essays by Shane Dawson

Saturday, April 16, 2016

No comments
Author: Shane Dawson
Publisher: Atria/Keywords Press
Pages: 241
Format: E-book
Published: March, 2016
Price: $9.04 -> Rp119.486 (Amazon)
Rating: 3 / 5 stars

Date started: March 18, 2016 - Date finished: March 21, 2016

Synopsis:
The book that more than 12 million YouTube subscribers have been waiting for! Shane Dawson’s memoir features twenty original essays—uncensored yet surprisingly sweet.

Shane Dawson has always been an open book. From his first YouTube vlog back in 2008, to his feature film debut "Not Cool," to a cover story in Variety magazine, Shane has documented his life pre-tty thoroughly. We’ve seen awkward and adorable Q&As with his mom, weight loss center drama, love life details, and the all-important haircut reveal. We’ve seen his hilarious spoofs of Miley Cyrus, Paris Hilton, and Sarah Palin. His music videos are awesome.

But in I Hate Myselfie, fans will finally get a chance to see the real Shane through personal stories that are at once humorous and heartwarming, self-deprecating and totally inspiring. Highlighting key moments of his childhood and adolescence, through his phenomenal success on YouTube, and continuing on to his more recent experiences as an actor and director, Shane’s memoir will feature the silliness and satire his fans already enjoy, but it will be even more in depth, more real, and more portable (it’s a book).
Read More

Blog Tour: Malam-malam Terang by Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi [Book Review + Giveaway]

Friday, April 15, 2016

27 comments
Penulis: Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 246
Format: Paperback
Terbit: Desember, 2015
Harga: Rp52.000 (BukaBuku)
Rating: 3 / 5 stars

Date started: 14 April, 2016 - Date finished: 15 April, 2016

Sinopsis:
Secara keseluruhan, cerita yang ingin kami usung adalah tentang metamorfosis seorang perempuan muda, yang kemudian beranjak dewasa, hingga kelak ketika ia menjadi orang tua. Aneka rupa peristiwa: senang-sedih, jatuh-bangun, tawa-tangis, kehujanan-kepanasan, lapar-kenyang yang berdasarkan kisah nyata penulis, kami coba ramu sedemikian rupa, untuk menyampaikan banyak hal. Yang pertama adalah pesan, yang menjadi identitas buku ini. Yang kedua adalah pertanyaan dan wacana diskusi, karena bagi kami, buku yang menarik adalah yang memberikan satu ruang kepada pembacanya untuk bebas berinterpretasi, berimajinasi, dan berkesimpulan. Untuk lebih kongkretnya, adalah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: sebagai perempuan muda, haruskah aku menjadi mimpiku atau barangkali mimpi dari orangtuaku? Sebagai perempuan dewasa nanti, yang barangkali seseorang sudah meminangku, haruskah aku menjadi mimpi dari suamiku atau kelak ketika aku sudah tua, haruskah aku menjadi mimpi dari anak-anakku? Apakah Tuhan Mengizinkanku ‘tuk memilih atau biarkan aku mengizinkan Tuhan Memilihkan satu untukku?

Paragraf di atas adalah abstraksi dari mimpi kami tentang buku(-buku) yang kami tulis. Kalau tak tampak sederhana, mohon maaf, terkadang memang angan-angan sulit dikalimatkan. Kalau Tuhan Mengizinkan, dan juga Memberi kesempatan, insya Allah buku pertama kami ini, Malam-Malam Terang, akan jadi buku pertama dari trilogi yang kami harapkan bisa merajut bagian demi bagian dari barisan impian kami di atas. Doakan ya :)

Tentang Malam-Malam Terang.

Buku ini bercerita fase pertama; di mana Tasniem, tokoh utama di dalam buku ini, mengalamai kegagalan untuk memperoleh nilai ujian akhir yang cukup untuk masuk SMA idamannya di Yogya. Tasniem yang saat itu baru 15 tahun, menantang dirinya untuk merantau ke luar negeri. Berbekal restu sang ibu yang rela menjual sepetak tanah, ia berangkat ke Singapura melanjutkan sekolah dengan tekad memenangi apa yang “direbut” darinya.

Hidup di Singapura dan belajar di sekolah internasional mengantarkan Tasniem melihat dunia global. Di sisi lain, remaja belasan tahun ini juga didera cobaan hidup merantau: rindu keluarga, kesepian, terasing dan uang pas-pasan seringkali merayunya untuk menyerah dan pulling.

Beruntung, Tuhan kirimkan tiga teman serantau; Cecilia asal China, Aarin asli India, dan Angelina dari Indonesia. Empat sekawan ini sekalipun berbeda dalam keyakinan dan banyak hal lain, berhasil melewati suka-duka dan sukses membangun persahabatan. Petulangan mereka menjadi suguhan menarik sarat makna.

Mampukah Tasniem memenangi apa yang menjadi tekadnya? Mampukah ia menjadi bintang yang paling terang?
Read More