SOCIAL MEDIA

Wednesday, March 11, 2015

Book Review: Croissant by Josephine Winda

Judul: Croissant
Penulis: Josephine Winda
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tebal: 208
Format: Paperback
Terbit: Oktober, 2014
Harga: Rp 31,840 (BukaBuku)
Rating: 2½ / 5 stars

Date started: 9 Maret 2015 - Date finished: 10 Maret 2015

Sinopsis:
Ditemani santainya kepulan asap teh saat senja Sepotong croissant renyah mencecap rasa Berlapis seperti kisah kehidupan yang tak kunjung habis Diwakili sepuluh cerita dunia Semoga tak lekas ucapkan bon voyage—selamat tinggal Hanya pahami c’est la vie—itulah hidup.
Review:
Croissant adalah kumpulan cerita pendek (cerpen) yang mengisahkan tentang berbagai macam kejadian di kehidupan kita. Sejauh ini aku baru pernah me-review satu buku kumpulan cerita pendek yaitu Shards & Ashes dan aku tidak terlalu menyukainya. Hal yang sama juga ternyata terjadi untuk buku ini.

Entah mengapa aku merasa sepertinya aku tidak ditakdirkan untuk membaca buku kumpulan cerita pendek (atau mungkin belum menemukan yang pas). Jangan salah, penulisan yang disajikan di buku ini sangat bagus sekali, penuturannya apik, enak untuk diikuti. Sejauh aku membacanya aku tidak menemukan adanya typo sama sekali, tapi tetap saja aku menemukan beberapa grammatical error dalam penggunaan bahasa inggris di buku ini.

Oke, kita mulai saja dengan pembahasan cerpen yang aku suka dan yang tidak aku suka. Tapi sebelum itu aku perlu mengatakan pada kalian yang menyukai happy ending mungkin kalian akan kurang menyukai buku ini atau mungkin juga tidak karena cerpen-cerpen disini lebih banyak menjurus ke sad ending, memang ada yang happy ending tapi jumlahnya lebih sedikit.
Rupanya, bagaimanapun cerita lalu dikubur, suatu saat benang merah yang mengaitkan kisah-kisah di antaranya akan muncul kembali ke permukaan.
Cerpen-cerpen yang aku sukai:

Touche
Menceritakan bahwa dalam mencari pasangan janganlah mencari pasangan yang paling sempurna tapi carilah yang bisa setia denganmu, mengertimu, dan takkan meninggalkanmu.

C'est la vie
Suka sekali dengan premis ceritanya, dimana ada seorang pegawai wanita yang telah lama bekerja di sebuah perusahaan dan seorang pegawai baru di perusahaan yang sama menginginkan jabatan yang sama. Ceritanya tentang gender discrimination, dimana wanita dianggap sebagai orang yang "lemah."

Bon Voyage
Sebuah cerita yang ada gender discrimination juga sih sebenarnya. Menceritakan tentang kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis dimana sang suami ini hanya menganggap istrinya sebagai "barang" yang bisa dia atur seenak jidatnya. Ada unsur-unsur KDRT juga. Ini adalah cerpen favoritku di buku ini, penulisan tentang kekerasan dan pertengkaran antara sepasang suami-istri ini terasa sangat nyata seperti aku melihat pertengkaran itu secara langsung.

Itulah beberapa cerpen yang menarik bagiku, sisanya antara biasa saja sehingga kurang berkesan untukku dan ada satu cerpen yang beberapa halamannya aku lewatkan karena bosan (mungkin ada efek mengantuknya juga karena bacanya malam-malam).
"Sel, di mana-mana jika sepasang insan sedang jatuh cinta biasanya mereka akan merasakan sensasi asmara. Jika tidak ada getar yang sama dalam frekuensi kerinduan, bukan jatuh cinta namanya. Tapi telepati dua aliens yang mendarat di planet bumi."
Ringkasnya, sebenarnya buku ini memiliki gaya penulisan yang bagus, tidak ada typo (sejauh aku memerhatikannya), dan juga sebenarnya mudah dimengerti. Tapi entah mengapa buku ini kurang meninggalkan kesan yang baik untukku, tapi tentu saja ini tidak menutup kemungkinan bahwa orang lain akan menyukai buku ini lebih dariku, ini semua masalah selera :)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oh ya, kak Biondy Alfian @ Kireinasekai sedang mengadakan giveaway buku The Wind Leading to Love dalam rangka Blog Tour The Wind Leading to Love, aku sedang mengikutinya. Semoga menang, amiiin! :)

© books-over-all ©

No comments

Post a Comment